Minggu, 18 Juli 2010

SEJARAH HMP PKn

SEJARAH BERDIRINYA HMP PKn
Oleh
SUPRIHATIN
“ Manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup dengan orang lain ”. Soerjono Soekanto.
Itulah sepenggalan kalimat yang ditulis oleh seorang Sosiolog Indonesia mengenai manusia, yang memang secara lahiriah seorang manusia sudah memiliki insting untuk selalu berhimpun (berkumpul) dengan sesamanya. Begitupun dengan Mahasiswa yang merupakan salah satu bagian dari makhluk yang bernama manusia dan sebagai Agent of Change pasti akan merasakan hal yang sama. Hal itu semua dapat terjadi karena beberapa sebab, salah satunya adalah “ Karena adanya musuh bersama (Common Enemy) “ sehingga diperlukan kebulatan tekad bersama untuk dapat menghadapinya.
Mungkin itulah yang menjadi tinjauan Teoritis mengapa HMP PKN didirikan pada tanggal 29 Juni 2004 di Yogyakarta atas kesepakatan bersama peserta MUSKER Mahasiswa PKn (BAB 2, Pasal 2 Anggaran Dasar HMP PKn). Sedangkan secara tinjauan Praksis, latar belakang berdirinya HMP PKn adalah karena dikeluarkannya kebijakan oleh Pusat Kurikulum (PUSKUR) sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dalam bidang Kurikulum Pendidikan Nasional pada tahun 2004, mengenai pengintegrasian PKn kedalam Pengetahuan Sosial. Sehingga akan mengakibatkan pembebanan materi pelajaran PKN pada satu bidang study yang notabene hanya diberikan alokasi waktu paling lama 3 (tiga) jam pelajaran, lalu apakah dapat – minimalnya - mentransfer ilmu dari Seorang Guru kepada Muridnya, maksimalnya dapat memperbaiki Etika dan Moral Warga Negara Indonesia di masa hadapan nanti hanya dalam skala 3 jam.
Mustahil … itulah kata yang pantas atas kebijakan pemerintah pada saat itu, karena ketika Bidang Study PKN masih eksis saja sudah banyak menjamurnya kebobrokan. Moral yang dilakukan oleh Bangsa ini, apalagi ketika Bidang Study PKN tidak ada entah apa yang akan terjadi pada Bangsa ini. Maka dengan bermodalkan niat yang tulus untuk menggapai idealisme yang hakiki, lalu berangkatlah kita semua dengan mengendarai 5 buah bus yang penuh dengan Mahasiswa yang haus akan keadilan menuju Gedung Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Setelah beberapa jam melakukan orasi ilmiah, maka akhirnya beberapa perwakilan mahasiswa diterima oleh para Pejabat DIKNAS, lalu kemudian apa yang menjadi tujuan demonstrasi kita semua ditanggapi positif oleh para pejabat DIKNAS yang kemudian mengeluarkan suatu keputusan tentang “Tidak akan diintegrasikannya mata pelajaran PKn kedalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”.



Itulah sekelumit goresan tinta emas sejarah lahirnya HMP PKn yang diukir indah oleh para senior kita. Maka agar dapat lebih mengeratkan kembali ikatan persaudaraan antar sesama Universitas yang memiliki Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan di seluruh Indonesia dan agar dapat lebih mengkoordinasikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan di UMS. Maka pada tanggal 29 Juni 2004 dideklarasikanlah Himpunan Mahasiswa PROGRAM STUDI (HMP) PKn di UMS yang tatkala itu dihadiri oleh 27 (dua puluh tujuh) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan.Dari hasil pendeklarasian tersebut, maka terpilihlah sebagai Ketua Umum HMP PKn Anggit Susilo dengan dibantu oleh sebagai aris miatun SEKUM HMP PKn periode 2009-2010.
Selayaknya manusia yang baru terlahir kedunia dengan segala kelemahan dan kekurangan tapi memiliki motivasi yang sangat kuat agar dapat survivel di tengah kancah dinamika sosial manusia, maka begitupun dengan HMP PKn yang memiliki tugas berat yang diemban oleh para pengurus pertama, yaitu “Agar lebih mengeksiskan HMP PKn di tengah kancah dinamika sosial”. Itulah amanah terberat yang diemban oleh para pengurus awal HMP PKn, akan tetapi itu semua tidak menjadikan mereka (pengurus HMP PKn, red) menjadi down akan tetapi malah sebaliknya. Sehingga tatkala diadakan MUSKER HMP PKN di UMS pada tanggal dengan agenda Laporan Pertanggung Jawaban Badan Pengurus (BP) HMP PKn periode 2009-2010 dan Pergantian Kepungurusan BP HMP PKn untuk periode 2010-2011 mampu menambah daftar anggota HMP PKn dari Jurusan yang belum bergabung dengan HMP PKn.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Prof. Udin Wiranata Kusuma – Guru Besar Ilmu Kewarganegaraan RI serta Dewan Pembimbing HMP PKN – yang menyatakan : “ Bahwa HIMNAS PKn sudah memiliki andil yang cukup besar di arena Pendidikan Nasional karena dapat mempertahankan Falsafah Negara yang sangat penting ini (Pancasila, red) serta sudah memiliki Bargening (daya tawar) yang kuat dikalangan Kementrian Pendidikan Nasional ”. Oleh karena itu, tongkat perjuangan ini tidak boleh dibiarkan kosong begitu saja. Maka ketika masa jabatan periode pertama sudah berakhir, yang kemudian diserahkan kepada pengurus periode kedua dengan hasil Keputusan pada MUSKER HMP PKn di UMS yang menetapkan Sdr. Eko Prasetyo seagai Ketua Umum dan dibantu oleh Sdr. yeni Muslianasebagai Sekretaris Umum periode 2010-2011, Dengan Misi yang juga cukup berat, yaitu “Melegalkan HMP PKn pada Kementrian Hukum Dan HAM”.
Itulah sekelumit sejarah tentang HIMP PKn yang memiliki dinamika dan ciri tersendiri, sehingga jikalau Teman-Teman ingin ikut ambil bagian dalam pemberian ciri HMP PKn kami sebagai pengurus sangat senang sekali dan sangat mengharapakan peran aktif Teman-Teman dalam HMP PKn ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar